Apa itu Kampanye Politik, Jenisnya, dan Teknik dalam Melakukannya

Menjelang pemilihan umum, partai politik mulai melakukan kampanye untuk memperkenalkan calon kandidat. Dengan keberadaan kampanye politik sebelum pemilihan umum memang memberikan bantuan tersendiri. Oleh sebab itulah tidak mengherankan jika partai politik terkait akan melakukan kampanye besar-besaran.

Harus dipahami terlebih dahulu bahwa pemilihan umum ini sangat penting untuk memilih wakil rakyat yang benar-benar tepat. Bisa dibayangkan sendiri jika sampai salah memilih dikarenakan tidak tahu siapa kandidat-kandidatnya pasti akan berpengaruh pada pekerjaan di masa depan.

Apa itu Kampanye Politik? Berikut Penjelasannya!

Kampanye merupakan salah satu jenis komunikasi politik oleh seseorang/sekelompok/organisasi politik dalam periode tertentu. Dengan melakukan kampanye ini dimaksudkan untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat. Umumnya partai politik akan membuat kampanye yang mendidik, informatif, dan mampu menyakinkan para audience.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kampanye sendiri adalah bentuk kegiatan dari organisasi politik/calon yang sedang bersaing memperebutkan kedudukan. Dimana kampanye politik ini dimaksudkan untuk mendapatkan dukungan massa di sebuah pemungutan suara. 

Sedangkan menurut UU Nomor 1 Tahun 2015 mengenai Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pasal 1 angka 26. Kampanye merupakan kegiatan kandidat pemilu dalam menyakinkan pemilih dengan menawarkan visi, misi, serta program tertentu.

Dari semua yang dijelaskan di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa kampanye politik adalah menyampaikan pesan pada masyarakat agar mendapatkan informasi. Mengenai apa dan bagaimana dari suatu partai, program, sampai visi.  Kegiatan kampanye ini dilandasi prinsip persuasi, yakni mengajak dan mendorong publik menerima atau melakukan sesuatu atas dasar kesukarelaan.

9 Jenis Kampanye Politik yang Umum Dilakukan

Untuk jenis kampanye politik sendiri ada beberapa jenis yang dapat dipilih. Lewat surat keputusan No. 35 Tahun 2004 dari KPU (Komisi Pemilihan Umum), menurut aturan tersebut setidaknya 9 jenis kampanye. Berikut kesembilan jenis atau bentuk kampanye yang bisa dilakukan oleh partai politik.

  1. Debat publik/terbuka antar calon. Biasanya untuk debat antar calon ini akan ditayangkan di televisi nasional atau daerah. Untuk debat calon presiden dan wakil presiden, ditayangkan di televisi nasional. Sedangkan untuk debat pemilihan Bupati dan lainnya bisa lewat televisi lokal atau live sosial media saja.
  2. Tatap muka & dialog. Kemudian ada juga kampanye tatap muka & dialog bersama kandidat politik yang sedang memperebutkan kedudukan. Kampanye satu ini bisa dilakukan di dalam gedung layaknya seminar dan lainnya.
  3. Rapat umum. Selanjutnya bisa dengan melakukan rapat umum, dimana peserta rapat ini bisa dikatakan terbatas. Nantinya peserta akan mendengarkan visi, misi, program dan lainnya dari kandidat partai politik.
  4. Pertemuan terbatas. Untuk hal ini biasanya dilakukan oleh tim sukses atau kandidat itu sendiri. Apabila menggunakan jenis kampanye satu ini maka harus berhati-hati jangan sampai ada yang salah paham.
  5. Penyiaran lewat radio dan atau televisi. Biasanya untuk tokoh politik yang memiliki kekuatan lebih dapat melakukan kampanye lewat radio atau televisi. Ini dimaksudkan agar lebih banyak menarik simpati dari masyarakat tempat pemilihan.
  6. Kegiatan yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan. Melakukan orasi pun diperbolehkan asal tidak mengganggu dan melanggaran aturan. Oleh sebab itulah tim sukses harus benar-benar berhati-hati sebelum menjalankannya.
  7. Memasang alat peraga di tempat umum. Untuk alat-alat peraga yang dimaksud umumnya berbentuk baliho, spanduk, dan masih banyak lainnya. Hal ini termasuk wajar, karena kebanyakan kandidat lain pun juga melakukannya.
  8. Penyebaran bahan kampanye kepada umum. Dengan menyebarkan bahan kampanye ini maka akan membuat masyarakat tertarik untuk mencari tahu. Kemudian nantinya bisa lebih mudah memilih kandidat mana yang cocok.
  9. Penyebaran lewat media cetak dan media elektronik. Terakhir adalah melakukan kampanye dengan memanfaatkan media cetak seperti koran sampai media elektronik seperti papan reklame digital. 

7 Teknik Kampanye yang Bisa Dicoba dalam Politik

Banyak orang yang menafsirkan bahwa kampanye politik adalah menyebarkan pengaruh seseorang agar memilih. Namun kampanye dalam pemilihan umum ini tidak bisa dilakukan dengan asal-asalan saja. Saat melakukan kampanye harus menggunakan teknik yang tepat agar hasilnya bisa memuaskan. Berikut teknik-teknik yang dapat dilakukan dalam kampanye.

1. Partisipasi

Kandidat partai politik dengan kemampuan komunikasi baik, tentunya tidak hanya berbicara dan membuat audience mendengar saja. Namun juga membiarkan audience ikut partisipasi dalam dialog tersebut. Bisa dikatakan jika partisipasi termasuk dalam teknik dasar, namun cukup efektif untuk membuat banyak orang tertarik pada kandidat.

Dikarenakan audience akan merasa dihargai, dimana bukan terpaksa atau dipaksa mendengar. Namun juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan keluh kesah dan lainnya yang kiranya masih mengganjal. Untuk kandidat yang memberikan kesempatan ini pada audience tentunya akan memiliki nilai plus.

2. Asosiasi

Tidak hanya partisipasi, kampanye politik juga bisa dilakukan dengan teknik asosiasi. Dimana teknik ini akan mengaitkan sebuah peristiwa yang terjadi untuk menarik perhatian masyarakat. Untuk peristiwanya sendiri cukup besar yang merugikan banyak orang. Nantinya kandidat politik ini akan membagikan sudut pandang dan penanganan masalah.

Teknik satu ini bisa dikatakan sangat ampuh, karena bisa menaikkan kepercayaan masyarakat. Namun teknik ini juga bisa membuat kepercayaan masyarakat menjadi menurun pada kandidat lainnya. Oleh sebab itulah akan lebih baik jika bisa memilih peristiwa yang tepat.

3. Integratif

Selanjutnya bisa memanfaatkan teknik integratif yang melibatkan audience. Dimana kandidat tidak hanya membiarkan audience jadi pendengar saja. Tetapi juga mampu menyamaratakan kedudukan antara kandidat dengan audience dengan memanggil kita, kami, dan lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk menyatukan pihak dalam satu visi dan misi.

4. Teknik Ganjaran

Untuk teknik satu ini adalah memengaruhi audience dengan memberikan reward atau hadiah. Perlu diketahui juga bahwa teknik ini dapat dikatakan cukup tricky. Sebab jika sampai ketahuan oleh banyak orang maka bisa merusak reputasi. Oleh sebab itulah banyak kandidat yang memberikan secara diam-diam.

5. Memberikan Empati

Selain itu juga bisa menggunakan teknik memberikan empati, dimana kandidat akan menempatkan sebagai audience. Biasanya kandidat pun juga akan memberikan nasihat dan bantuan yang dibutuhkan. Tujuannya tentu untuk membangun image baik di hadapan audience. Dengan begitu nantinya audience dapat terpikat dan dapat memilih kandidat tersebut.

6. Penataan Patung Es

Maksudnya bukan menata patung es asli ya, namun kandidat akan berorasi memakai kalimat yang enak di dengar. Dengan begitu orang-orang yang mendengarkan pun akan merasa nyaman dan tersentuh. Selain itu juga akan menggambarkan dan menjabarkan dengan baik program yang akan dilaksanakan ketika menjabat nanti.

7. Koersi

Lalu untuk teknik yang terakhir adalah koersi, bisa dikatakan buruk dalam kampanye. Ini dikarenakan mengandung unsur paksaan, kandidat memberikan tekanan agar menjadi pendukungnya. Hal ini tentunya membuat banyak orang tidak nyaman dan ketakutan. Oleh sebab itulah ada baiknya hindari teknik satu ini.

Demikianlah pembahasan mengenai pengertian kampanye politik, jenis-jenisnya, sampai teknik yang bisa digunakan. Usahakan untuk memilih jenis dan teknik kampanye yang tepat agar kedua belah pihak sama-sama nyaman.